Google telah secara resmi mengumumkan langkah strategis terbesarnya dalam evolusi asisten suara: Gemini AI akan menggantikan Google Assistant di semua perangkat Nest dan Google Home. Perubahan signifikan ini menandai lompatan besar ke era AI percakapan bagi jutaan pengguna, sebuah pembaruan yang telah lama dinantikan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.
Sebuah Jawaban atas Keluhan Pengguna
Setelah berbulan-bulan dinantikan melalui berbagai teaser dan program beta terbatas, Google akhirnya mengonfirmasi bahwa versi baru Gemini, yang secara resmi dinamakan Gemini for Home, akan mulai diluncurkan pada bulan Oktober tahun ini. Meskipun akan tetap menggunakan frasa aktivasi yang akrab, “Hey Google”, teknologi di baliknya akan mengusung pendekatan yang sepenuhnya baru dalam memproses perintah suara.
Langkah ini tidak hanya menjadi lonceng kematian bagi merek Google Assistant, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi Google untuk memperbaiki berbagai isu yang telah lama dikeluhkan pengguna. Selama lebih dari setahun, banyak pihak, termasuk media teknologi seperti CNET, menyoroti penurunan keandalan dan performa Google Assistant, bahkan untuk tugas-tugas dasar di rumah pintar. Berbagai diskusi di media sosial juga dipenuhi keluhan pengguna mengenai gangguan dan hilangnya kemampuan yang sebelumnya dapat dijalankan dengan mudah. Kekhawatiran bahwa Google Assistant “dikorbankan” demi pengembangan Gemini AI kini terjawab, dan semua mata tertuju pada apakah asisten suara baru ini mampu mengembalikan fungsionalitas dan keandalannya seperti sedia kala.
Kemampuan Baru yang Lebih Cerdas
Gemini sendiri sebenarnya sudah mulai diintegrasikan dalam beberapa aspek aplikasi Google Home, seperti kemampuan untuk mengajukan pertanyaan terkait rekaman video keamanan. Namun, dengan peluncuran penuh ini, pengguna akan dapat merasakan kecanggihannya secara menyeluruh. Gemini akan mampu menangani perintah dasar seperti menyalakan lampu pintar, mengubah suhu termostat, memutar musik, atau mengatur timer.
Namun, keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya yang lebih kompleks dan kontekstual. Google menyatakan bahwa Gemini AI akan memungkinkan perintah yang lebih rumit dan natural. Sebagai contoh, pengguna bisa mengatakan, “Hei Google, atur timer untuk merebus kentang Yukon sampai empuk,” atau “Putar lagu populer dari K-Pop Demon Hunters itu.” Sifatnya sebagai AI percakapan juga memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan atau meminta informasi tambahan tanpa perlu mengulang frasa “Hey Google” di setiap langkahnya, menciptakan interaksi yang jauh lebih lancar dan intuitif.
Ekspansi Gemini ke Platform Lain
Ambisi Google untuk Gemini tidak berhenti di perangkat rumah pintar. Perusahaan juga mengisyaratkan bahwa ekspansi Gemini ke platform lain seperti Android Auto dan Google TV akan segera menyusul dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini sejalan dengan visi Google untuk menciptakan asisten AI yang terintegrasi dan hadir di mana pun pengguna berada.
Sebelumnya, dalam acara Google I/O pada bulan Mei, perusahaan hanya memberikan jadwal yang tidak spesifik, yaitu “dalam beberapa bulan mendatang”. Namun, informasi terbaru memberikan gambaran yang lebih jelas.
Jadwal Peluncuran yang Lebih Jelas
Dalam acara peluncuran seri Pixel 10 yang baru saja digelar, Rick Osterloh, salah satu petinggi Google, memberikan pembaruan jadwal yang lebih konkret. “Saat ini, Anda sudah bisa menggunakan Gemini di ponsel, jam tangan pintar, dan earbuds. Pada Musim Gugur ini, Gemini akan hadir di mobil, TV, serta speaker dan smart display Anda,” ujarnya.
Penyebutan “Musim Gugur” (sekitar bulan September, Oktober, atau November) mempersempit jendela waktu peluncuran untuk Gemini di Android Auto dan Google TV. Ini menegaskan bahwa debut Gemini di kedua platform tersebut sudah tidak lama lagi. Visi Google jelas: “Ini adalah langkah besar, Gemini harus ada di mana pun Anda berada.”
Sebagai penutup, dalam acara tersebut Google juga memberikan sedikit bocoran mengenai produk speaker pintar baru yang akan ditenagai oleh Gemini, menandakan komitmen penuh perusahaan untuk membangun ekosistem perangkat keras dan lunak yang berpusat pada kecerdasan buatan generasi terbarunya.