Warga di kota Acushnet, dan kemungkinan wilayah SouthCoast lainnya, akan segera memiliki opsi baru untuk layanan internet dan telepon. Kehadiran penyedia jasa internet baru ini diharapkan dapat mengakhiri dominasi Xfinity dan Verizon yang telah lama menjadi pilihan utama di kawasan tersebut.
Kedatangan Pesaing Baru
Sebuah perusahaan penyedia internet berbasis fiber optik, i3 Broadband, mengumumkan rencananya untuk berekspansi ke wilayah SouthCoast. Perusahaan yang berbasis di Illinois ini sebenarnya telah memiliki kehadiran yang kuat di East Bay, Rhode Island, sejak tahun 2017. Kini, mereka ingin memanfaatkan kedekatan geografis tersebut untuk memperluas layanannya.
Mike Elam, Wakil Presiden Pengembangan Komunitas dan Pasar i3 Broadband, bersama beberapa rekannya, telah bertemu dengan Dewan Pengurus Kota Acushnet untuk memaparkan rencana mereka.
“Kami mencari wilayah untuk berekspansi dan sayangnya, banyak komunitas di sini yang hanya memiliki satu pilihan,” ujar Elam. “Ketika tidak ada persaingan, harga cenderung naik, layanan pelanggan cenderung menurun, dan tingkat kepuasan secara umum pun menurun. Jadi, kami ingin membawa pilihan dan persaingan ke area ini.”
Ketua Dewan Pengurus Kota, David Wojnar, menyambut baik rencana ini. Menurutnya, sebagian besar wilayah Acushnet saat ini hanya terlayani oleh Xfinity, dengan sebagian kecil area yang dapat mengakses jaringan Verizon. “Kurangnya persaingan penyedia layanan telah menjadi masalah bagi saya secara pribadi dan juga bagi rekan-rekan saya di dewan. Apa pun yang bisa kami lakukan untuk memfasilitasi pilihan bagi konsumen adalah hal yang baik,” ungkapnya.
Menyadari tren pergeseran dari televisi kabel ke platform streaming seperti Netflix, i3 Broadband akan fokus menyediakan layanan internet fiber optik berkecepatan tinggi, mulai dari 1 hingga 8 gigabit, serta layanan telepon.
Memahami Teknologi di Baliknya: Topologi Star
Untuk memahami bagaimana penyedia layanan seperti i3 Broadband membangun jaringannya, penting untuk mengetahui konsep dasar arsitektur jaringan komputer. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah topologi star (topologi bintang).
Topologi star adalah sebuah konfigurasi jaringan di mana setiap komputer atau perangkat (disebut juga node) terhubung ke satu perangkat pusat yang dikenal sebagai hub atau switch. Sesuai namanya, struktur koneksi dalam konfigurasi ini menyerupai bentuk bintang, dengan hub sebagai pusatnya.
Dalam arsitektur ini, komunikasi antar perangkat tidak terjadi secara langsung. Data yang dikirim dari satu komputer harus terlebih dahulu melalui hub pusat sebelum diteruskan ke komputer tujuan. Perangkat pusat ini bertindak sebagai server atau pengelola lalu lintas data, sementara komputer-komputer yang terhubung berfungsi sebagai klien.
Fungsi dan Karakteristik Kunci
Seperti topologi lainnya, fungsi utama topologi star adalah menghubungkan beberapa komputer agar bisa saling berkomunikasi, mentransfer data, dan berbagi sumber daya. Namun, konfigurasinya yang terpusat membuatnya sangat ideal untuk jaringan yang membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas, seperti di institusi pendidikan, perbankan, rumah sakit, dan bandara.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari topologi star:
-
Struktur Terpusat: Setiap perangkat terhubung langsung ke hub atau switch pusat.
-
Skalabilitas Mudah: Menambah atau mengurangi jumlah komputer dalam jaringan sangat mudah dilakukan. Cukup dengan menyambungkan atau melepaskan kabel dari perangkat pusat tanpa mengganggu seluruh jaringan.
-
Kebutuhan Kabel: Topologi ini memerlukan lebih banyak kabel dibandingkan beberapa topologi lain, seperti topologi bus, karena setiap perangkat butuh kabel tersendiri ke pusat.
-
Keamanan Data: Dianggap relatif lebih aman dalam hal kehilangan data selama transmisi.
Kelebihan dan Kekurangan
Implementasi topologi star memiliki kelebihan dan kekurangan yang jelas.
Kelebihan:
-
Ketahanan: Jika satu kabel atau satu komputer mengalami kerusakan, hal tersebut tidak akan memengaruhi kinerja seluruh jaringan. Perangkat lain akan tetap dapat berkomunikasi.
-
Kemudahan Pengelolaan: Proses instalasi tergolong mudah dan titik kerusakan dapat dideteksi dengan cepat.
-
Fleksibilitas: Sangat mudah untuk memperluas jaringan sesuai kebutuhan.
Kekurangan:
-
Ketergantungan pada Pusat: Kinerja dan kelangsungan hidup seluruh jaringan bergantung sepenuhnya pada perangkat pusat (hub/switch). Jika hub mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan lumpuh.
-
Potensi Bottleneck: Lalu lintas data yang sangat padat dapat membebani perangkat pusat, yang berpotensi menjadi titik kemacetan (bottleneck) dan memperlambat kinerja jaringan.
-
Biaya: Membutuhkan lebih banyak kabel, sehingga biaya instalasi awalnya bisa lebih tinggi.
Ekspansi perusahaan seperti i3 Broadband yang mengandalkan teknologi fiber optik modern menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip dasar seperti topologi star terus relevan dan diadaptasi untuk menyediakan konektivitas yang andal dan cepat bagi konsumen.