Pariwisata Solo Semakin Berkembang, Ini Catatan Penting dari Pengamat Sejarah

Pariwisata Solo Semakin Berkembang, Ini Catatan Penting dari Pengamat Sejarah

Pengamat sejarah dan pariwisata dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Insiwi Febriary, berpendapat bahwa masih ada sejumlah objek pariwisata di Solo yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Menurutnya, hal ini mungkin disebabkan oleh kendala dana dan kurangnya kreativitas dalam memamerkan keunikan objek-objek tersebut. Pendapat ini dia sampaikan saat dihubungi oleh Solopos.com pada Jumat (15/9/2023). Meski begitu, Insiwi mengapresiasi upaya perubahan kebijakan dari pemerintah Kota Solo dalam mengemas objek wisata sejarah di Solo agar lebih menarik.

Insiwi khususnya mengamati peningkatan popularitas Vorstenlanden Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Solo sebagai tujuan wisata. Baginya, penting untuk memberikan penghargaan terhadap keterlibatan pemangku adat setempat yang terbuka terhadap inovasi, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat positif bagi Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan, dan Kota Solo secara keseluruhan.

Pendapat Insiwi juga mencerminkan keyakinannya bahwa Solo telah pantas dianggap sebagai destinasi tunggal yang menarik. Dia melihatnya dari sudut pandang infrastruktur yang lengkap, beragam objek wisata budaya, serta fasilitas yang mendukung pariwisata.

Insiwi juga memberikan dukungannya terhadap kerja sama berkelanjutan antara Solo dan daerah sekitarnya di wilayah Soloraya. Baginya, kerja sama semacam ini dapat memberikan banyak tujuan wisata bagi pengunjung, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan di masing-masing daerah.

Ketua Komunitas Solo Societeit, Dani Saptoni, juga mengakui bahwa Solo telah menjadi destinasi wisata yang menarik. Menurutnya, pesona Solo tidak hanya menarik bagi pengunjung dari luar kota, tetapi juga bagi penduduk lokal Solo sendiri. Dani menekankan pentingnya menyadari bahwa Solo adalah sebuah kota yang kaya akan warisan budaya, dan warisan ini merupakan aset terbesar Solo dalam industri pariwisata. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pemasaran pariwisata Solo harus dilakukan dengan cara yang kreatif, termasuk dalam pengemasan sejarahnya.

Namun, Dani juga mempertimbangkan pentingnya meningkatkan pengetahuan budaya dan sejarah bagi para pemandu wisata di Solo. Hal ini akan membantu wisatawan memahami lebih baik sejarah Kota Solo. Selain itu, Dani mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata di Solo untuk bekerja sama dalam menjaga warisan bersejarah Kota Solo. Dia berharap bahwa perkembangan industri pariwisata di Kota Solo tidak akan merusak landmark bersejarah yang menjadi ciri khas Kota Solo itu sendiri.